Kamis, 03 September 2009

1.245 Rumah di Cilacap Roboh dan Rusak, 2.388 Orang Mengungsi

Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang berpusat di sekitar perairan Tasikmalaya pada Rabu kemarin menyebabkan 1.245 rumah yang tersebar di 63 desa di Kabupaten Cilacap roboh, rusak berat, dan sedang. Dari 1.245 rumah yang rusak itu, sebanyak 98 rumah roboh, 408 rumah rusak berat, dan 739 rumah retak-retak.

Kejadian itu mengakibatkan sedikitnya 2.388 jiwa mengungsi di sejumlah tempat, baik di rumah kerabat, masjid, maupun ke pegunungan. Hanya satu orang yang mengalami luka-luka akibat kejadian gempa tersebut, yakni dari Kecamatan Cipari.

Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap Asifudin, Kamis (3/9), gempa menyebabkan warga sekitar Kecamatan Kampung Laut di Laguna Segara Anakan dilanda kepanikan. Setidaknya 140 orang korban gempa di kecamatan itu mengungsi ke perbukitan di Pulau Nusakambangan.

Korban gempa itu sebagian besar berasal dari Desa Panikel dan Ujung Gagak. Di Desa Panikel, ada enam rumah warga yang roboh, dan 22 rumah rusak berat di Desa Ujung Gagak.

Setelah menginap satu malam di perbukitan di sekitar Nusakambangan, Asifudin mengatakan, para pengungsi sudah mulai turun dan kembali ke desanya masing-masing. "Umumnya mereka pergi ke bukit karena ketakutan akan terjadi tsunami," katanya.

Sementara itu, korban gempa terbesar di Cilacap ditemukan di Kecamatan Kedungreja. Setidaknya 38 rumah roboh, 32 rumah rusak berat, dan 114 rumah retak-retak di kecamatan itu.

Menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Bencana BPPD Cilacap Nakum Wibowo, banyaknya rumah roboh di kecamatan tersebut karena kondisi tanahnya memang labil dan berupa perbukitan. Hal itulah yang menyebabkan banyak rumah roboh di sana.


Click Here to Advertise on My Blog

0 comment: