Hard Disk merupakan salah satu komponen yang vital dalam komputer. Guna
dari Hard Disk ini yaitu Untuk menyimpan data secara permanen. Karena
begitu pentingnya peranan hard disk ini, pada kali ini kita aka membahas
tentang problematika atau permasalahan tentang hard disk ini.Pepatah
bilang lebih baik mencegah dari pada mengobati. Nah.. untuk itu kita
Perlu tahu hal apa saja yang dapat menyebabkan hard disk mudah rusak,
diantaranya:
1. Faktor Suhu
Permasalahan
ini sering kali ditemui di PC yang sirkulasi udaranya kurang bagus.
Hard dish adalah salah satu komponen komputer yang rentan terhadap suhu
yang extreme. Jika suhu terlalu panas maka pembacaan hard disk akan
kacau, dan jika hal ini berlangsung lama, maka dapat dipastikan umur
hard dis akan semakin singkat atau mudah rusak.
Untuk mengatasi hal tersebut ada tips khusus yang sebaiknya dilakukan:
a.
Jangan menutup lubang udara yang terdapat pada casing. Sebaiknya casing
dibuka saja jika tidak terlalu banyak debu di sekitar CPU dan
menambahkan Fan tambahan supaya sirkulasi udara lancar.
b. Menambahkan Fan tambahan pada Hard Disk.
c.
Jika anda menggunakan laptop sebaiknya menggunakan dudukan laptop yang
ada Fan dibawahnya dan hindari menggunakan laptop di kasur atau tempat
yang tidak rata yang dapat menghambat penyaluran panas kurang efektif.
2. Guncangan Pada Hard Disk Ketika On
Ketika
komputer dalam keadaan on otomatis hard disk juga dlam keadaan on dan
jika kita memindahkan PC saat on maka bisa berakibat pada tergoresnya
cakram hard disk. Hard disk pada PC berbeda dengan hard disk pada
laptop. Hard disk pada PC sangat sensitif guncangan sedangkan laptop
tahan guncangan, akan tetapi bukan berarti hard disk pada laptop tidak
bisa tergores. Hard Disk pada laptop dirancang tahan pada guncangan yang
wajar, seperti memindahkan laptop, dan gerakan gerakan yang tidak
begitu tiba tiba.
3. Mematikan atau Menshutdown komputer tidak sesuai prosedur.
Pada
saat hard disk sedang bekerja, kemudian dimatikan secara mendadak maka
posisi head hard disk akan berhenti di sembarang posisi dan pada saat
dinyalan head yang biasanya dalam kondisi di titik ter tentu maka akan
langsung indak ke titik tersebut dan gerakan tiba tiba ini akan
menggores hard disk dan dapat menyebabkan kerusakan.
Setelah kita
tahu hal hal yang dapat merusak hard disk maka kita akan mencoba
memperbaiki beberapa kerusakan yang sering terjadi entah itu kecerobohan
pengguna ataupun masalah seperti di atas. Berikut beberapa masalah yang
sering terjadi pada hard disk:
1. Hard disk terformat.
2. Data Hard Disk terkena virus.
3. Partisi pada hard disk hilang atau terhapus.
4. Hard Disk tidak terdeteksi.
5. Hard Disk lambat mengakses data.
6. Hard Disk bad sector.
Penjelasan masing masing masalah di atas, akan dijelaskan di bawah ini.
A. Hard Disk Terformat
Bagaimana
kalau hard disk kita terformat padahal terdapat koleksi foto foto,
program program dan lainnya, tentu akan sangat menyedihkan. Sebenarnya
permasalahan seperti ini dapat diatasi dengan menggunakan software
Stellar Phoenix FAT & NTFS yang dapat di download di
http://www.stellarinfo.com/. Jika yang terformat adalah sistem , maka
copot hard disk dari komputer dan tancapkan lagi ke komputer lainya yang
masih normal. setelah itu jalankan software ini dan tunggu hingga
selesai scaning. Jika telah selesai, tinggal pindahkan data yang paling
penting dulu dan jangan terlalu banyak dalam memindahkan, Sebaiknya
menyimpanya per 1GB, untuk menghindari Not responding di aplikasi di
tengah tengah recovery data.
B. Hard Disk Terkena Virus
Untuk
Hard Disk yang terkena virus yang membuat data data kita menjadi
terjangkit oleh virus, jangan buru buru dihapus. Ada cara untuk
menyelamatkan data anda dari jangkitan virus tanpa menghapus yaitu
dengan aplikasi removal antivirus, coba cari di google banyak fersinya.
C. Partisi hard disk hilang atau terhapus
Pada
keadaan ini computer masih bisa login ke windows (jika partisi yang
hilang bukan partisi dimana MBR berada). Partisi tidak bisa tampil pada
windows eksplorer. Coba dicheck dulu dengan cara klik kanan [MyComputer]
> [Manage] > pada storage pilih [disk management]. Coba dilihat
pada jendela sebelah kanan, terlihat apa tidak partisi yang hilang atau
tidak muncul tadi. Setelah itu gunakan software untuk mengembalikan
partisi yang hilang atau terhapus. Saya lebih suka menggunakan software
Partition Find and Mount Pro untuk mengatasi masalah partisi hilang atau
terhapus. Bila sobat membutuhkan, bisa di download di
http://www.ziddu.com/download/10903270/findandmount2.31.rar.html .
Menggunakannyapun cukup mudah dan sederhana, yaitu setelah program
dibuka pilih harddisk > scan > pilih salah satu dari pilihan yang
tersedia > klik [scan]. Jika sudah ketemu partisi yang dicari
(partisi yang hilang atau terhapus) klik [Mount As] ikuti perintah
selajutnya. Buka kembali windows explorer, semoga partisi yang hilang
sudah bertengger atau muncul kembali.
D. Hard Disk Tidak Terdeteksi Di Komputer
Untuk
melihat apakah harddisk terdeteksi atau tidak bisa dilakukan dengan
cara : pada saat computer booting, masuk ke BIOS dengan menekan tombol
delete atau F2 (tergantung merk motherboardnya), kemudian pilih pada
standart CMOS setup. Maka akan tampil sejumlah harddisk maupun cdrom
yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh
karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada
harddisk. [pasang kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar
pada harddisk]. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang
tidak benar [atur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh
sama dengan jumper cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih
dari 1 harddisk]. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk
memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa digunakan lagi.
E. Hard Disk lambat Mengakses Data
Harddisk
yang fail Jika harddisk sering mengalami failure, ini juga akan
memperburuk performa komputer, dan jenis jenis fail ini banyak
penyebabnya, bisa sifatnya mekanis Yang lebih parah lagi adalah
dikarenakan harddisk memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa
digunakan lagi. Hardisk lambat mengakses file atau data. Biasanya
disebabkan karena Bad Sector, yang akan dijelaskan pada permasalahan di
Hapuslah Temporary Files tersebut agar windows menjadi tidak lambat dan
tidak membuat penuh isi hardisk.
Cara menghapusnya buka Windows
explorer, arahkan ke “C:\Documents and Settings\(nama user di PC)\Local
Settings\Temp” Hapus semua Hard disk yang ter-fragmentasi (terpencar)
akan membuat kinerja komputer menjadi lambat, karena untuk meng-akses
file, komputer harus mencari-cari file tersebut di se-antero hard disk
(bayangkan jika hard disk tersebut berkapasitas amat Terlalu banyak
program terinstall sehingga total hardisk kepenuhan - Prioritaskan hanya
menginstall program penting yang sering digunakan dan sebaiknya
menyimpan data pada eksternal hard disk apabila kapasitas hard disk
tidak memadai Solusi ketika hardisk sudah sangat lambat, mungkin bisa
dicoba dengan full format (awas, backup data terlebih dahulu).
Meskipun
untuk hardisk tua hal ini biasanya tidak akan banyak membantu, sehingga
yang paling baik Ketika komputer kita masih menggunakan Hardisk yang
sudah cukup lama (tua), mungkin lebih dari 5 tahun, maka kinerja
komputer bisa semakin lambat. Untuk mengecek, kita bisa menggunakan
software gratis HDD Tune dan sejenisnya.
F. Hard Disk Bad Sector
Sebelum
melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk
memastikan kondisi platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini
harddisk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan
dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti generasi
486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat mengunakan
software LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site
pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari
Maxtor – MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari
software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data
didalam harddisk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna
untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows
Fdisk.
Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.
Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddisk
Tahapan 2
Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :
1. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi
saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan
dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai
extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah
memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).
2.
Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk
menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses
format periksa pada persentasi berapa kerusakan harddisk. Hal ini
terlihat pada gambar dibawah ini.
3. Buat partisi kembali : Dengan
FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat
kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada
gambar bawah adalah pembuatan partisi dengan Primary dan Extended
partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan
partisi extended. Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D
dan F (22MB dan 12 MB) dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan
pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai drive yang masih dalam
kondisi baik dan dapat digunakan.
4. Untuk memastikan apa bad
sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan
format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad
sector memang terdapat pada partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian
bad sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi tersebut
dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya
kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan
terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali
proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan
dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu diingat :
Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan
selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu
dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak
acakan akan mengacaukan sistem partisi harddisk.
5. Proses
selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah
melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses
selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector. Pada
gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk
letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang
akan digunakan.
6. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali
partisi harddisk dengan option 4 (Display partitisi) pada program
FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai
primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik
dan partisi yang mengandung bad sector telah dihapus.
7. Akhir
proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki
karena bad sector. Letter drive dibagi atas C sebagai Primary partisi
dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E (81MB) adalah partisi ke 2
dan ke 3 pada extended partisi.
Ketika program FORMAT menampilkan
Trying to recover allocation unit xxxxxx, artinya program sedang
memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad sector. Asumsi
pada pengujian dibawah ini adalah dengan Harddisk Seagate 1.2 GB dengan 2
lokasi kerusakan kecil dan perkiraan angka persentasi ditunjukan oleh
program FORMAT :Kondisi Display pada program Format persentasi yang
dapat digunakan
* Baik 0-20% 20%
* Bad sector 21% Dibuang
* Baik 22-89% 67%
* Bad sector 91% Dibuang
* Baik 91-100% 9%
Bila
anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda, dapat juga
dilakukan dengan try-error dengan mengulangi pencarian lokasi bad sector
pada harddisk secara tahapan yang lebih kecil, misalnya membuat banyak
partisi untuk memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi
yang akan dibuang. Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat
dimana terjadi bad sector semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan
waktu lebih lama walaupun hasilnya memang cukup memuaskan dengan
memperkecil lokasi dimana kerusakan harddisk terjadi.
Bila anda belum
puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi
prosesur diatas. Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui
prosedur dalam membuat partisi dengan program FDISK.
Yang perlu
dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF.
Sebaiknya mengunakan single drive untuk mengunakan program ini.
Kesalahan melakukan LOW LEVEL FORMAT pada harddisk sangat fatal dan
tidak dapat dikembalikin seperti kondisi semula.
Untuk harddisk yang
terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang kondisinya belum
terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak
sporadis tersebar. Kerusakan pada banyak tempat (sporadis bad sector)
pada harddisk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi bad
sector.
Mau cari uang online dan terjamin ??
0 comment:
Posting Komentar