Selasa, 17 Juli 2012

Recovery Harddisk

Hard Disk merupakan salah satu komponen yang vital dalam komputer. Guna dari Hard Disk ini yaitu Untuk menyimpan data secara permanen. Karena begitu pentingnya peranan hard disk ini, pada kali ini kita aka membahas tentang problematika atau permasalahan tentang hard disk ini.Pepatah bilang lebih baik mencegah dari pada mengobati. Nah.. untuk itu kita Perlu tahu hal apa saja yang dapat menyebabkan hard disk mudah rusak, diantaranya:

1. Faktor Suhu
Permasalahan ini sering kali ditemui di PC yang sirkulasi udaranya kurang bagus. Hard dish adalah salah satu komponen komputer yang rentan terhadap suhu yang extreme. Jika suhu terlalu panas maka pembacaan hard disk akan kacau, dan jika hal ini berlangsung lama, maka dapat dipastikan umur hard dis akan semakin singkat atau mudah rusak.
Untuk mengatasi hal tersebut ada tips khusus yang sebaiknya dilakukan:
a. Jangan menutup lubang udara yang terdapat pada casing. Sebaiknya casing dibuka saja jika tidak terlalu banyak debu di sekitar CPU dan menambahkan Fan tambahan supaya sirkulasi udara lancar.
b. Menambahkan Fan tambahan pada Hard Disk.
c. Jika anda menggunakan laptop sebaiknya menggunakan dudukan laptop yang ada Fan dibawahnya dan hindari menggunakan laptop di kasur atau tempat yang tidak rata yang dapat menghambat penyaluran panas kurang efektif.

2. Guncangan Pada Hard Disk Ketika On
Ketika komputer dalam keadaan on otomatis hard disk juga dlam keadaan on dan jika kita memindahkan PC saat on maka bisa berakibat pada tergoresnya cakram hard disk. Hard disk pada PC berbeda dengan hard disk pada laptop. Hard disk pada PC sangat sensitif guncangan sedangkan laptop tahan guncangan, akan tetapi bukan berarti hard disk pada laptop tidak bisa tergores. Hard Disk pada laptop dirancang tahan pada guncangan yang wajar, seperti memindahkan laptop, dan gerakan gerakan yang tidak begitu tiba tiba.

3. Mematikan atau Menshutdown komputer tidak sesuai prosedur.
Pada saat hard disk sedang bekerja, kemudian dimatikan secara mendadak maka posisi head hard disk akan berhenti di sembarang posisi dan pada saat dinyalan head yang biasanya dalam kondisi di titik ter tentu maka akan langsung indak ke titik tersebut dan gerakan tiba tiba ini akan menggores hard disk dan dapat menyebabkan kerusakan.

Setelah kita tahu hal hal yang dapat merusak hard disk maka kita akan mencoba memperbaiki beberapa kerusakan yang sering terjadi entah itu kecerobohan pengguna ataupun masalah seperti di atas. Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada hard disk:
1. Hard disk terformat.
2. Data Hard Disk terkena virus.
3. Partisi pada hard disk hilang atau terhapus.
4. Hard Disk tidak terdeteksi.
5. Hard Disk lambat mengakses data.
6. Hard Disk bad sector.
Penjelasan masing masing masalah di atas, akan dijelaskan di bawah ini.

A. Hard Disk Terformat
Bagaimana kalau hard disk kita terformat padahal terdapat koleksi foto foto, program program dan lainnya, tentu akan sangat menyedihkan. Sebenarnya permasalahan seperti ini dapat diatasi dengan menggunakan software Stellar Phoenix FAT & NTFS yang dapat di download di http://www.stellarinfo.com/. Jika yang terformat adalah sistem , maka copot hard disk dari komputer dan tancapkan lagi ke komputer lainya yang masih normal. setelah itu jalankan software ini dan tunggu hingga selesai scaning. Jika telah selesai, tinggal pindahkan data yang paling penting dulu dan jangan terlalu banyak dalam memindahkan, Sebaiknya menyimpanya per 1GB, untuk menghindari Not responding di aplikasi di tengah tengah recovery data.

B. Hard Disk Terkena Virus
Untuk Hard Disk yang terkena virus yang membuat data data kita menjadi terjangkit oleh virus, jangan buru buru dihapus. Ada cara untuk menyelamatkan data anda dari jangkitan virus tanpa menghapus yaitu dengan aplikasi removal antivirus, coba cari di google banyak fersinya.

C. Partisi hard disk hilang atau terhapus
Pada keadaan ini computer masih bisa login ke windows (jika partisi yang hilang bukan partisi dimana MBR berada). Partisi tidak bisa tampil pada windows eksplorer. Coba dicheck dulu dengan cara klik kanan [MyComputer] > [Manage] > pada storage pilih [disk management]. Coba dilihat pada jendela sebelah kanan, terlihat apa tidak partisi yang hilang atau tidak muncul tadi. Setelah itu gunakan software untuk mengembalikan partisi yang hilang atau terhapus. Saya lebih suka menggunakan software Partition Find and Mount Pro untuk mengatasi masalah partisi hilang atau terhapus. Bila sobat membutuhkan, bisa di download di http://www.ziddu.com/download/10903270/findandmount2.31.rar.html . Menggunakannyapun cukup mudah dan sederhana, yaitu setelah program dibuka pilih harddisk > scan > pilih salah satu dari pilihan yang tersedia > klik [scan]. Jika sudah ketemu partisi yang dicari (partisi yang hilang atau terhapus) klik [Mount As] ikuti perintah selajutnya. Buka kembali windows explorer, semoga partisi yang hilang sudah bertengger atau muncul kembali.

D. Hard Disk Tidak Terdeteksi Di Komputer
Untuk melihat apakah harddisk terdeteksi atau tidak bisa dilakukan dengan cara : pada saat computer booting, masuk ke BIOS dengan menekan tombol delete atau F2 (tergantung merk motherboardnya), kemudian pilih pada standart CMOS setup. Maka akan tampil sejumlah harddisk maupun cdrom yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. [pasang kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk]. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar [atur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk]. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa digunakan lagi.

E. Hard Disk lambat Mengakses Data
Harddisk yang fail Jika harddisk sering mengalami failure, ini juga akan memperburuk performa komputer, dan jenis jenis fail ini banyak penyebabnya, bisa sifatnya mekanis Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa digunakan lagi. Hardisk lambat mengakses file atau data. Biasanya disebabkan karena Bad Sector, yang akan dijelaskan pada permasalahan di Hapuslah Temporary Files tersebut agar windows menjadi tidak lambat dan tidak membuat penuh isi hardisk.
Cara menghapusnya buka Windows explorer, arahkan ke “C:\Documents and Settings\(nama user di PC)\Local Settings\Temp” Hapus semua Hard disk yang ter-fragmentasi (terpencar) akan membuat kinerja komputer menjadi lambat, karena untuk meng-akses file, komputer harus mencari-cari file tersebut di se-antero hard disk (bayangkan jika hard disk tersebut berkapasitas amat Terlalu banyak program terinstall sehingga total hardisk kepenuhan - Prioritaskan hanya menginstall program penting yang sering digunakan dan sebaiknya menyimpan data pada eksternal hard disk apabila kapasitas hard disk tidak memadai Solusi ketika hardisk sudah sangat lambat, mungkin bisa dicoba dengan full format (awas, backup data terlebih dahulu).
Meskipun untuk hardisk tua hal ini biasanya tidak akan banyak membantu, sehingga yang paling baik Ketika komputer kita masih menggunakan Hardisk yang sudah cukup lama (tua), mungkin lebih dari 5 tahun, maka kinerja komputer bisa semakin lambat. Untuk mengecek, kita bisa menggunakan software gratis HDD Tune dan sejenisnya.

F. Hard Disk Bad Sector
Sebelum melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk memastikan kondisi platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini harddisk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat mengunakan software LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari Maxtor – MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.
Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam harddisk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows Fdisk.
Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.
Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddisk
Tahapan 2
Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :

1. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).
2. Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses format periksa pada persentasi berapa kerusakan harddisk. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.
3. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan partisi dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan partisi extended. Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB) dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
4. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi tersebut dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan mengacaukan sistem partisi harddisk.
5. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang akan digunakan.
6. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang mengandung bad sector telah dihapus.
7. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad sector. Letter drive dibagi atas C sebagai Primary partisi dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E (81MB) adalah partisi ke 2 dan ke 3 pada extended partisi.

Ketika program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation unit xxxxxx, artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad sector. Asumsi pada pengujian dibawah ini adalah dengan Harddisk Seagate 1.2 GB dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan angka persentasi ditunjukan oleh program FORMAT :Kondisi Display pada program Format persentasi yang dapat digunakan

* Baik 0-20% 20%
* Bad sector 21% Dibuang
* Baik 22-89% 67%
* Bad sector 91% Dibuang
* Baik 91-100% 9%

Bila anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda, dapat juga dilakukan dengan try-error dengan mengulangi pencarian lokasi bad sector pada harddisk secara tahapan yang lebih kecil, misalnya membuat banyak partisi untuk memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi yang akan dibuang. Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat dimana terjadi bad sector semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan waktu lebih lama walaupun hasilnya memang cukup memuaskan dengan memperkecil lokasi dimana kerusakan harddisk terjadi.
Bila anda belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi prosesur diatas. Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur dalam membuat partisi dengan program FDISK.
Yang perlu dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF. Sebaiknya mengunakan single drive untuk mengunakan program ini. Kesalahan melakukan LOW LEVEL FORMAT pada harddisk sangat fatal dan tidak dapat dikembalikin seperti kondisi semula.
Untuk harddisk yang terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang kondisinya belum terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak sporadis tersebar. Kerusakan pada banyak tempat (sporadis bad sector) pada harddisk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi bad sector.



ingin jodoh yang sesuai?Tempat Jual Beli Mobil nomor 1 di Indonesia Solusi Cerdas Jual Beli Rumah
Mau cari uang online dan terjamin ??

0 comment: